Asal Ulas – Abu Bakar Ba’asyir: Konflik Menuju Bai’at ISIS (Hendra Juansyah)

Jika ada yang terlintas sejak awal hingga akhir buku ini adalah, editor aksara tidak bekerja dengan baik. Dalam banyak narasi sulit membedakan mana tutur penulis dan mana pernyataan narasumber. Padahal jika menyimak prakata, buku ini merupakan sebuah skripsi yang diterbitkan untuk khalayak umum. Skripi saya juga gak rapih-rapih amat memang, tapi itu kan cuma buat konsumsi pribadi dan tim doen penguji, bukan untuk publik yang bukan tidak mungkin sangat buta mengenai topik yang dibahas di dalamnya. Penyuntingan yang kacau kerap membuat narasi rancu, bahkan tak jarang sampai di titik sulitnya membedakan mana kalimat langsung dan mana yang tidak langsung.

Terlepas dari penyajian yang kacau, saya menghargai betapa banyak informasi mengenai Abu Bakar Ba’asyir yang disajikan. Dengan segala kontroversi yang menyertainya, tentu menarik untuk memahami (sedikit) lebih mendalam tentang apa dan kenapa yang menjadi dasar pemikiran Ba’asyir.

Sayangnya, saya hanya bisa menikmati betul isi buku ini di separuh awal saja. Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa keberpihakan adalah sebuah keniscayaan. Demikian pula penulis buku ini, tampak betul ia mengagumi sosok Ba’asyir, sebagaimana diakuinya dalam biografi singkat yang disematkan di pengujung buku.

Akhirnya, saya harus puas bahwa harapan mendapati narasi yang MENJEMBATANI tanpa MENGHAKIMI sebagaimana dijanjikan Noor Huda Ismail (Sutradara “Jihad Selfie” [2016]) dalam kata pengantar yang dituliskannya tidak terwujud. Penyematan kata-kata bijaksana dsb dengan terang-terangan bahwa penulis sudah menghakimi Ba’asyir. Demikian pula kelegaannya bahwa Ba’asyir tak merestui aksi bom di Masjid Polresta Cirebon.

Atau, bisa jadi, saya yang sejak awal sudah menghakimi penuturan yang sebetulnya biasa saja. Toh, sekali lagi keberpihakan adalah sebuah keniscayaan. Entahlah.

2 Comments

    1. Susah sih mengharapkan imparsialitas dalam pendekatan apapun, karena yang nulis masih manusia, sudah punya keberpihakan sedari mulanya atas sesuatu. Bebas nilai itu buat saya omong kosong. Sama juga ketika saya mengulas buku ini, jangan terlalu dipercaya. Hehehe

      Like

Leave a comment